Perlu kita ketahui bahwa dalam suatu kompetisi motor cross, tenaga motor yang optimal sangat dibutuhkan seorang crosser, serta feel atau perasaan pembalap saat membawa motor. Biasanya para crosser sering menemui kendala pada saat mendarat dari suatu lompatan atau saat masuk tikungan yang mana kadang menyisakan putaran mesin ‘RPM’ yang rendah.
Tentu saja dengan hal tersebut membuat tenaga motor menjadi menurun drastis atau ngempos.Bahkan bisa juga membuat mesin motor menjadi mati dengan sendirinya.Apalagi kalau crosser lupa mengoper gigi ke tingkat yang lebih rendah.
Ternyata masalah yang dihadapi oleh tim dan pembalap motor cross tersebut ada solusinya, salah satunya adalah teknologi terbaru yang dibuat oleh produsen part motor asal Amerika Serikat after market yakni Rekluse Clutch System.
Dengan teknologi tersebut akan membuat tranmsisi menjadi semi otomatis. Dimana teknologi tersebut akan berhubungan secara langsung dengan kopling motor sehingga akan memberikan kinerja transmisi gigi menjadi semi otomatis.
Tentu saja dengan hal ini akan membuat pembalap atau crosser terbantu saat menunggangi motor cross mereka di lintasan atau medan yang terjal pada saat berkompetisi. Diketahui dengan mengaplikasikan teknologi ini pada motor cross mereka, para crosser hanya perlu membutuhkan feeling yang pas saat melakukan perpindahan gigi tanpa menekan tuas kopling seperti halnya pada motor bebek yang tidak menggunakan kopling manual.
Menariknya dengan teknologi ini tenaga yang dihasilkan juga akan tetap buas sehingga performa atau lap time yang diinginkan oleh pembalap akan diraih dengan maksimal.Namun teknologi ini masih cukup jarang ditemukan pada motor cross yang ada di Indonesia. Mengingat teknologi ini masih baru dan perkiraan harganya yang masih cukup mahal membuat para crosser belum melirik perangkat canggih yang satu ini.
Diketahui juga dengan menggunakan teknologi ini maka akan lebih aman atau ‘Safety’, karena saat terjatuh biasanya motor cross tanpa teknologi ini akan mati karena kopling tidak ditekan. Namun jika menggunakan teknologi ini maka motor akan tetap hidup dengan kondisi mesin langsam meskipun motor terjatuh dan tuas koplingnya tidak ditekan. dengan catatan selama bahan bakar masih tetap disuplai secara intensif ke ruang bakar mesin motor.
Tentu saja dengan hal tersebut membuat tenaga motor menjadi menurun drastis atau ngempos.Bahkan bisa juga membuat mesin motor menjadi mati dengan sendirinya.Apalagi kalau crosser lupa mengoper gigi ke tingkat yang lebih rendah.
Ternyata masalah yang dihadapi oleh tim dan pembalap motor cross tersebut ada solusinya, salah satunya adalah teknologi terbaru yang dibuat oleh produsen part motor asal Amerika Serikat after market yakni Rekluse Clutch System.
Dengan teknologi tersebut akan membuat tranmsisi menjadi semi otomatis. Dimana teknologi tersebut akan berhubungan secara langsung dengan kopling motor sehingga akan memberikan kinerja transmisi gigi menjadi semi otomatis.
Tentu saja dengan hal ini akan membuat pembalap atau crosser terbantu saat menunggangi motor cross mereka di lintasan atau medan yang terjal pada saat berkompetisi. Diketahui dengan mengaplikasikan teknologi ini pada motor cross mereka, para crosser hanya perlu membutuhkan feeling yang pas saat melakukan perpindahan gigi tanpa menekan tuas kopling seperti halnya pada motor bebek yang tidak menggunakan kopling manual.
Menariknya dengan teknologi ini tenaga yang dihasilkan juga akan tetap buas sehingga performa atau lap time yang diinginkan oleh pembalap akan diraih dengan maksimal.Namun teknologi ini masih cukup jarang ditemukan pada motor cross yang ada di Indonesia. Mengingat teknologi ini masih baru dan perkiraan harganya yang masih cukup mahal membuat para crosser belum melirik perangkat canggih yang satu ini.
Diketahui juga dengan menggunakan teknologi ini maka akan lebih aman atau ‘Safety’, karena saat terjatuh biasanya motor cross tanpa teknologi ini akan mati karena kopling tidak ditekan. Namun jika menggunakan teknologi ini maka motor akan tetap hidup dengan kondisi mesin langsam meskipun motor terjatuh dan tuas koplingnya tidak ditekan. dengan catatan selama bahan bakar masih tetap disuplai secara intensif ke ruang bakar mesin motor.